4.20.2016
INI BANDUNG BUKAN JAKARTA!
“Ini Bandung, Bukan Jakarta, Ini Jawa Barat Bukan Ibu Kota….” Itulah potongan chants yang selalu bergema di Stadion disaat Persib Bandung berperang dilapangan hijau. Karena chants itu juga tulisan ini ada, dan sepenggal bait dari chants itupun yang penulis angkat menjadi judul tulisan ini.
Pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta bukanlah pertandingan istimewa. Bukan pula sebuah el-classico. Pertandingan antara kedua tim sudah berjalan puluhan kali dan tetap saja merupakan pertandingan sepak bola biasa. Dilangsungkan dengan peraturan sepakbola yang biasa dengan jumlah pemain yang selalu sama. Durasi pertandingan yang tetap 2 x 45 menit serta dengan perangkat pertandingan yang biasa.
Menjadi luar biasa bukan karena pertandingannya, tetapi karena atmosfer yang diciptakan para pendukungnya. Rivalitas antara kedua kubu supporter lah yang menjadikan tensi pertandingan menjadi tinggi, bahkan cenderung panas. Tak jarang terjadi bentrokan, bahkan jauh di luar area stadion.
Kejadian terbaru yang kembali melibatkan perseteruan kedua kubu bahkan tidak berhubungan dengan pertandingan Persib vs Persija. Tetapi terjadi usai pertandingan tim sekota, PBR vs Persija. Sekelompok supporter yang mengaku sebagai ‘Ultras’ Persija (bukan The Jakmania), menghadiri pertandingan tersebut dan melakukan provokasi-provokasi tidak perlu. Sehingga pasca pertandingan terjadi sedikit gesekan antara Ultras Persija dengan kelompok suporter tak beratribut diluar stadion Si Jalak Harupat.
Akan tetapi ketatnya pengawalan polisi dan pihak keamanan membuat kerusuhan tidak berkepanjangan. Dengan susah payah polisi, yang hakekatnya sangat dibenci oleh para Ultras, melakukan evakuasi untuk menyelamatkan sekitar 120 orang Ultras Persija dari kejadian yang tidak diinginkan. Polisi baru berhasil melakukan evakuasi pada sekitar pukul 01.00 WIB, atau 7 jam setelah pertandingan usai.
Mereka yang mengaku ‘Ultras Persija’ itu telah mempermalukan dirinya sendiri. Mempermalukan dunia Ultras atau Tifosi. Niat dan keinginan menodai Stadion Si Jalak Harupat dan mempermalukan Bobotoh gagal total dengan di-evakuasinya mereka oleh pihak kepolisian. Padahal salah satu kredo atau prinsip Ultras sedunia, Ultras bersepakat tidak melaporkan ancaman atau tindak kekerasan dari pihak supporter lawan kepada pihak kepolisian.
Kembali ke fokus kita pada pertandingan Persib vs Persija yang Insya Allah akan dilaksanakan tanggal 22 Februari 2014 besok lusa. Tentu saja sebagai media yang menyuarakan suara hati bobotoh sedunia, kami mengajak para bobotoh untuk menghadiri pertandingan tersebut dengan tetap tenang dan tetap tertib. Niatkan dalam sanubari bahwa kita akan mendukung Persib Bandung untuk mencapai kemenangan dan meraih tiga angka dari tim lawan.
Kehadiran Bobotoh di Si Jalak Harupat bukan untuk membalaskan dendam kebencian pada supporter Persija, The Jakmania atau apalah namanya. Mereka itu tidak penting. Mereka hanya sekelompok supporter karbitan yang baru belajar menonton sepak bola. Bobotoh datang ke Si Jalak Harupat bukan untuk membuat tindakan-tindakan di luar hukum negara dan apalagi hukum agama.
“Ini Bandung bukan Jakarta” Bobotoh memiliki tataran nilai dan norma yang tidak sama dengan ‘mereka’. Bandung telah melahirkan ribuan orang cakap dan kreatif di berbagai bidang. Begitu juga di dunia suporternya. Tunjukan bahwa Bandung memiliki cara yang jauh lebih keren, lebih positif, lebih sportif, lebih beradab daripada yang dilakukan ‘mereka’
Sebagai keluarga supporter yang terbesar haruslah bersikap lebih bijak dan lebih arif dalam menghadapi rivalitas dalam pertandingan ini. Bobotoh datang ke Stadion Si Jalak Harupat adalah untuk memberikan dukungan, ngabobotohan kepada Persib Bandung. Tunjukan bahwa bobotoh lebih beradab, bukan sekelompok barbar yang menebarkan ancaman dan terror bagi warga yang berdomisili di sekitar Si Jalak Harupat. Kita turun ke jalan bukan untuk melakukan sweeping terhadap kendaraan ber-plat B, tetapi kita turun ke jalan untuk menunjukkan pada masyarakat Bandung bahwa kita mencintai Persib.
Tunjukan kita lebih beradab dengan tertib di jalan raya menuju dan pulang dari stadion. Tunjukan kita lebih beradab dengan cara membeli tiket resmi, bukan menyogok aparat keamanan. Tunjukan rasa hormat kita pada Persib Bandung dengan memberi dukungan yang positif dan sportif. Tunjukan bahwa kita bisa menyaksikan pertandingan tanpa harus membawa dan menyalakan mercon, bom asap, atau cerawat/red flare. Datang ke pertandingan tanpa harus membawa senjata tajam, celurit, gear motor, samurai, atau batu seperti yang dilakukan oleh ‘mereka’
Pertandingan belum bergulir. Kita masih ada kesempatan untuk berharap dan berdoa agar Persib mampu menunjukkan performa terbaiknya sebagai penghormatan bagi kita, bobotoh setianya. Kita berharap Persib membalas ‘jasa’ kita yang telah memberikan dukungan dengan kemenangan mutlak dalam meniti asa demi asa, dalam meniti tangga menjadi juara liga Indonesia musim ini. Bagimu Persib Jiwa Raga Kami! Persib Salawasna.
Ricky N. Sastramihardja
Pemimpin Redaksi SuaraBobotoh.Com
Pernah dimuat di suarabobotoh.com
20-02-2014
No comments:
Post a Comment