Berbeda dengan di Indonesia, malam lebaran atau malam takbiran di Mekkah tidak dirayakan dengan takbir berkumandang sepanjang malam hingga pagi.
Takbiran baru berkumandang setelah sholat subuh hingga menjelang sholat idul fitri.
Sedangkan sholat ied terpusat di Masjidil Haram. Bagi yang ingin merayakan di dalam Masjidil Haram, harus sudah berangkat sejak pukul 02.00 dinihari.
Bersama puluhan ribu jamaah lainnya, saya lebih memilih sholat di jalanan Al Hajlah yang menjadi salah satu jalan masuk ke Masjidil Haram.
Tadi malam setelah magrib, bersama teman sekamar saya menyempatkan diri beritikaf sebentar di Masjidil Haram. Masjid yang biasanya dipenuhi jamaah selama 10 hari terakhir romadhon itu suasananya lebih lengang.
Kami diarahkan ke lantai 4 masjid lalu sholat isya berjamaah di sana. Setelah sholat isya, ya selesai. Tidak ada takbiran seperti yang biasa dilakukan di Tanah Air.
Pagi ini, setelah sholat subuh, menjadi kali pertama saya berlebaran jauh dari keluarga, jauh dari tanah air. Suasana yang berbeda yang pertama kali didapat seumur hidup.
Sejak jam 05.00 jalanan sudah penuh dengan jamaah umroh maupun warga Mekkah yang hendak melaksanakan sholat iedul fitri pada jam 06.30 waktu setempat. Begitu juga dengan Masjidil Haram.
Oh iya, 1 syawal di Saudi Arabia dan di Jazirah Arabia tepat jatuh pada tanggal 30 Maret 2025. Hilal terlihat lebih awal dibandingkan di Indonesia.
Taqoballohu minna wa mingkum. Shiyamana wa shiyamakum.
Wilujeng Boboran Siam 1 Syawal 1446H.
Ricky N. Sastramihardja
Semula ditulis di akun pribadi di Facebook 30 Maret 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar