2.14.2022

DERBY MATCH, MAKNA KATA YANG MELUAS AKIBAT RIVALITAS


Semula pertandingan derbi pada sepak bola hanya berlaku untuk pertandingan tim sekota atau satu wilayah yang sama. Namun kadang mengalami perluasan makna, menjadi pertandingan antara dua tim dengan rivaltas yang kental. 

Perluasan makna ini sepertinya akibat 'salah kaprah' media massa dalam memberi judul dalam berita/isi. Walhasil, tak dapat ditolak, istilah derbi kemudian meluas kemana-mana, bahkan pada klub yang tak memiliki akar sejarah rivalitas yang panjang.

Di Indonesia yang memungut istilah derbi dari bahasa Inggris, derby, ketidaktepatan penggunaan istilah ini sering digunakan. Entah karena kata derbi ini memiliki makna konotasi yang lebih luas, yang lebih menguras emosi para pendukung tim sepak bola. Atau mungkin karena ingin terlihat keren karena keinggris-inggrisan.

Misalnya saja ada yang menyebut derby Jatim untuk Persebaya vs Arema, atau Derby Indonesia untuk Persib vs Persija. Padahal bila dikembalikan ke arti kata sesuai kamus/leksikal, tentu saja istilah tersebut tidak tepat.

Bagaimana tidak, klub-klub itu tidak berada di kota yang sama. Juga tidak berada di satu wilayah yang sama, ada kota lain di antara kota-kota yang 'berselisih'. Sepanjang Surabaya - Malang, ada Sidoarjo dan Purwodadi. Dari Jakarta ke Bandung, ada Bogor dan Cianjur atau Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Lebih unik lagi menyebut derby Indonesia untuk pertandingan Persib vs Persija. Ini sudah sangat jauh dari kata semula, karena bila memakai istilah derbi Indonesia, maka semua pertandngan di Indonesia adalah derbi.

Satu-satunya alasan yang (dipaksa) masuk akal adalah karena adanya rivalitas panjang antara ke dua klub. Hingga akhirnya kata derbi mengalami perluasan makna, terutama dipakai oleh media-media.

Uniknya, misalnya, istilah derbi Indonesia ini tidak berlaku pada pertandingan Persib vs PSMS Medan. Padahal rivalitas kedua klub ini di masa perserikatan sangat kuat dibanding Persib vs Persija. Juga tidak berlaku pada pertandigan Persebaya vs PSIS. Derbi di Indonesia seolah hanya menjadi milik Persebaya vs Arema dengan istilah derby Jatim, serta Persib vs Persija dengan istilah derby Indonesia.

Bahkan pertandingan Persib vs PSKC Cimahi atau Persib vs Persikab Kabupaten Bandung juga jarang disebut derbi. Selain karena di keduanya jarang bertemu akibat berbeda kasta, juga karena memang tidak ada rivalitas antara kedua klub. Bobotoh pendukung Persib biasanya ya suporter PSKC juga atau suporter Persikab (Lulugu).

Mungkin, bila dikembalikan ke arti kata derbi secara leksikal, maka pertandingan antara Persija vs Persikabo 1973 seharusnya lebih layak disebut derbi, arena kedua klub tersebut ada di wilayah aglomerasi yang sama/bertetangga. Atau misalnya PSIM Yogyakarta vs Persis Solo, karena keduanya berada di wilayah yang sama/bertetangga, juga karena rivalitasnya yang kuat.

Bila merujuk ke makna leksikal, maka derbi di Liga 1 mendatang dipastikan akan terjadi antara Persita Tangerang vs Rans Cilegon FC yang sama-sama berada di wilayah Banten. Atau bila Rans FC jadi bermarkas di Jakarta Utara, maka Persija vs Rans FC yang layak disebut derbi, seperti halnya Persija vs Persitara Jakarta Utara. Itulah derbi yang sebenar-benarnya derbi.

Ricky N. Sastramihardja

📷 Derby PSKC Cimahi vs Persib Bandung di babak 128 besar Piala Indonesia 2019 di Stadion Wiradadaha, Tasikmalaya.  Persib menang tipis 1-2.




No comments: