9.28.2021

CARA BOBOTOH MEMANG BEDA....


Cara Bobotoh menyikapi Persib memang beda. Bandung sebagai ibu kota Persib, adalah kota yang aman damai sejuk dan santai. Sesekali terjadi perkelahian anak muda, tapi tawuran sama sekali bukan gaya hidup warganya.

Tapi ketika sudah menyentuh dengan yang namanya Persib, reaksi bisa berubah 180°. Bobotoh enggak mau klubnya nunggak gaji pemain, makanya saat prestasi klub jeblok, tidak mengirim karangan bunga. Tapi molotov seperti dampak kegagalan di Piala 'Koaci' Menpora.

Di Liga 1 2021, hattrick hasil imbang disikapi dengan sama keras. Di Cikarang bis pemain dicegat dan dianjing-anjingi oleh bobotoh. Sampai Bandung juga sama dianjing-anjingi di Fly Over Paspati.

Sungguh krans bunga memang hanya cocok sebagai simbol duka cita bagi klub yang nunggak gaji. Di Persib, pemain-pelatih-offisial hidup nyaman. Wajar bila bobotoh menuntut kemenangan dan kemenangan. No excuse.

📹 Pencegatan Bis Persib 28/9/2021dinihari di Fly Over Paspati. Twitter anwarsanusi137

9.25.2021

BOBOTOH, PERSIB, DAN HUKUM GOSSEN


Seperti halnya tidak berlaku bagi pemadat/pecandu narkoba, pemabuk, dan penjudi, hukum Gossen sepertinya tidak berlaku juga pada 'konsumen' klub sepak bola. Karena di titik paling ekstrim, suporter tidak akan pernah merasa puas dengan pencapaian klubnya.

Bila hari ini menang, maka besok-besok harus lebih sering menang lagi. Bila hari ini menang 1-0, besok harus menang 10-0. Suporter klub sepak bola akan selalu meminta lebih, walau pada prakteknya tidak akan pernah terpenuhi.

Sebagai produk jasa, olah raga kompetitif seperti sepak bola hanya memiliki 3 opsi hasil: menang atau imbang atau kalah. Bahkan di kompetisi liga hasil imbang pun dianggap sebagai kekalahan karena hasil yang diraih sangat minimal (1 angka) dibanding menang (3 angka).

Maka ketidakpuasan akibat tidak terpenuhinya hukum Gossen akan membuat klub sebagai produsen harus rela menerima masukan, kritikan, cacian, bahkan hujatan dari para penggemarnya.

Ketidakpuasan itu disampaikan dengan cara yang paling santun hingga paling ekstrim. Kebetulan Bobotoh seringkali memberi pesan ekstrim terkait produk 'butut' bernama Persib yang sering mereka 'konsumsi'.

Sekedar memaki di media sosial, demonstrasi, atau mencegat bus pemain usai pertandingan adalah bentuk ketidakpuasan yang lazim. Yang paling ekstrim adalah melempari kantor manajemen dengan bom molotov pun pernah.

Pesan yang keras ini bertolak belakang dengan stereotip pandangan budaya orang Sunda itu 'someah' santun. Kalau sudah urusan prestasi 'butut' sepak bola bernama Persib, 'someah' pun menjadi kata tabu.

Mengapa? Karena sebagai konsumen, Bobotoh tidak bisa pindah dari produk 'butut' bernama Persib ke klub lain yang mungkin saat ini lebih kinclong.

Suporter fanatik sepak bola itu lahir, hidup, mati hanya dengan satu klub. Poligami dengan klub lain di liga atau di kompetisi yang sama adalah hal tabu, pamali. Bahkan mungkin didekatkan ke pengertian musryik: mempersekutukan.

Kritik ekstrim ini tujuannya hanya satu: mendongkrak prestasi klub secara ekstrem pula (baca: optimal).

Maka bila Persib ingin mempertahankan loyalisnya, prestasi dan kemenangan menjadi kewajiban. Para loyalis ini tidak akan pernah meninggalkan klub walau harus PO BOX alias dipoyok dilebok.

Moyok (mengejek) adalah tanda cinta, tanda loyalitas paling jujur. Maka walau butut, Persib tetap ngangenin bagi para loyalisnya.

https://www.facebook.com/photo/?fbid=1198450563995068&set=a.251549972018470


9.21.2021

LAYAKKAH ESTEBAN 'PISKARDUT' MENGENAKAN NOMOR 10?


Pesepakbola dengan nomor punggung 10, selalu identik dengan pemain jago. Publik sepakbola Bandung mengenang Ajat Sudrajat sebagai pengguna nomor 10 di Persib yang melegenda.

Tidak banyak pesepakbola lokal di Persib yang bernomor 10: ada Dadang Kurnia dan Imam Riyadi. Nama terakhir adalah nama pesepakbola lokal pengguna nomor punggung 10.

Sisanya adalah pemain 'interlokal' dan pemain asing: Tobar, Konate Makan, Ikenwa, Hilthon Moreira, Sergio van Dijk. (Ahmad Fadhil Abidin, infobdg.com 7/10/2016).

"Nomor punggung 10 dianggap memiliki tanda penghormatan karena selalu digunakan oleh para pemain yang dianggap paling istimewa di antara para pemain lainnya. Bahkan dalam sebuah klub, pemain dengan nomor punggung 10 sebagai pemain penting dan utama dalam mencetak gol.

Banyak pemain sepak bola terbaik dunia yang mempengaruhi penggunaan nomor punggung 10 ini seperti Pele dan Diego Maradona. Keduanya sukses menjadi pesepak bola terbaik di generasinya. Keduanya juga berhasil membawa kejayaan sepak bola untuk negara mereka hingga dikenang sebagai legenda sepak bola yang menggunakan nomor punggung 10," tulis Rauhanda Riyantama di bolatimes, 9/7/2021.

Esteban mengenakan nomor 10 di Persib Bandung sejak musim Liga 1 2020-2021 (ia direkrut musim 2019 dengan nomor punggung 9). Pergantian nomor punggung 9 ke 10 juga cukup mengejutkan mengingat nomor 10 sebelumnya digunakan Ezechiel 'Ndouassel yang kemudian berlabuh di Bhayangkara FC.

Kiprah Esteban dengan nomor punggung 10 masih harus dibuktikan. Seperti disebutkan di awal, nomor 10 ini nomor 'keramat' di dunia sepak bola. Identik dengan pemain jagoan, identik dengan pemain pembobol gawang lawan.

Di Piala Menpora 2021 Esteban menyumbang beberapa gol. Dua ke gawang Barito Putera, 1 ke gawang Persita. Tetapi itu adalah pertandingan 'tarkam' pra-musim. Di Liga 1 2021, Esteban masih belum terlihat kontribusinya mengingat liga baru berjalan 3 pertandingan.

Tentu saja publik Bobotoh berharap Esteban 'Piskardut' ini segera kembali padu dengan tim dan memberikan kontribusi, baik gol maupun asis. Agar angka 10 sebagai nomor 'keramat' kembali pada khittahnya: pesepakbola jagoan, bukan pesepakbola bully-an.

Kita tunggu gol dan kontribusi Esteban di pertandingan pekan ke-4 melawan Borneo 'Perseba Bangkalan' FC di akhir pekan ini. 

🙍‍♂️Esteban Vizcara 📷 PERSIB Bandung

https://www.facebook.com/photo?fbid=1195912564248868&set=a.251549972018470

MANDULNYA PARA STRIKER PERSIB


Tiga pertandingan perdana Liga 1 2021 sudah dijalani Persib Si Maung Bandung. 2  kali menang, 1 kali imbang dengan 5 memasukkan dan 3 kemasukan.

Tidak terlalu buruk, tetapi tidak bisa dibilang baik. 

Masalahnya adalah dalam 3 pertandingan, 5 gol dicetak oleh pemain tengah. Marc Klok, Rashid, dan Beckham Putra. Tiga striker Persib masih 'mandul' untuk membobol gawang lawan. Bahkan bisa dikata minim peluang.

Wander Luiz, Ezra Walian, dan Castillion semuanya sudah mendapat menit bermain lebih dari cukup untuk pembuktian ketajaman. Mungkin mereka masih perlu waktu lagi, namun sampai pertandingan ke berapa?

Jangan bahas kondisi pandemi, karena semua tim mengalaminya. Masalah kebugaran juga sudah disiasati regulasi dengan penggantian pemain sebanyak 5x.

Semakin mengerucut pada alasan teknis: strategi. Apakah pelatih kurang piawai meracik tim dan strategi, atau pemain tidak bisa mengerti skema? 

Berbeda dengan tiga pertandingan Liga 1 2020 di mana Wander Luiz dan Castillion memberi banyak kontribusi. Permainan mereka ciamik, hasilnya pun mantap sampai akhirnya liga dihentikan karena wabah.

Artinya membantah dengan jelas bila pelatih tidak punya strategi jitu atau pemain tidak mampu mengunyah strategi pelatih. Alasan-alasan teknis menjadi tidak berlaku.

Jadi alasan  apa yang membuat striker Persib masih mandul. Masih tidak mampu menjebol gawang lawan? Alasan non-teknis? 

🙍‍♂️ Geoffrey Castillion 📷 PERSIB Bandung

https://www.facebook.com/photo/?fbid=1194315051075286&set=a.246666702506797

9.16.2021

WELCOME BACK, DEN. COME BACK STRONGER!


"Saya masih bisa bermain?", ujar Deden sambil meringis menahan sakit saat ditandu dibawa ke rumah sakit terdekat. Ia menderita patah tulang fibula dan tibia setelah berbenturan 'disikat' pemain Persija Jakarta, Bruno Matos pada pertandingan tandang di GBK, Jakarta di Liga 1 2019.

Wajar saat itu Deden mengkhawatirkan karir dan masa depannya mengingat cedera yang dialaminya cukup parah. Namun berkat terapi dan pengobatan yang dijalaninya, serta tentu saja berkat izin Alloh SWT ia masih bisa kembali berkarir di lapang hijau.

Berhentinya liga karena wabah juga memberi Deden kesempatan untuk pemulihan lebih lama. Secara teknis, ia sudah dinyatakan pulih menjelang awal Liga 1 2020. Tetapi penghentian liga membuat Deden bisa lebih leluasa mengelola trauma pasca cedera.

Tak disangka, pada dua pertandingan perdana Liga 1 2021, Abah Obet memasang Deden untuk bermain penuh. Deden, seperti biasa, tampil penuh percaya diri walau sudah lama tidak bermain di pertandingan resmi. Selama kurang lebih dua tahun Deden absen untuk memulihkan cedera parah yang dialaminya. 

Walau hanya clean sheet pada pertandingan perdana, tetapi penampilan Deden cukup menjanjikan. Apalagi Persib punya 3 kiper lain: Teja Paku Alam, I Made Wirawan, dan M. Aqil Savik dengan kemampuan yang nyaris sama.

Kembalinya M. Natshir 'Deden' Mahbuby dipastikan membuat seksi pertahanan lebih 'ampeg', lebih 'kekar'. Abah Obet punya 4 kiper yang berkualitas yang bisa bermain kapan saja.

Welcome back, Den. Come back stronger!

🙍‍♂️ Deden Natshir 📷 PERSIB Bandung

https://www.facebook.com/photo/?fbid=1192724531234338&set=a.251549972018470

9.15.2021

JENDRAL BECKHAM PUTRA


Beberapa pandit menyebut anak muda ini mirip Yusuf Bachtiar, sang Jendral Lapangan Tengah. Beberapa lainnya menyebut perannya mirip Andrea Pirlo, playmaker Italia.

Fisiknya memang belum sebagus senior atau kakaknya, Zola, yang kini main untuk Persela. Ia lebih sering diturunkan sebagai pemain pengganti.

Tetapi visi permainannya jelas, akurasi umpannya bagus. Dalam dua pertandingan ia nyaris membobol gawang lawan dari jarak jauh.

Dalam dua pertandingan Liga 1 2021, E7am menjadi game changer. Mungkin ia bisa dicoba menjadi starter seperti di Piala Menpora saat Persib menghadapi PS Sleman atau Bali United.

🙍‍♂️ Beckham Putra 📷 Persib

https://www.facebook.com/21164211233/photos/a.10152260418271234/10158981593856234/

COME ON MO RASHID!


Mencetak dua gol (brace) di pertandingan melawan Persita Tangerang, pemain bernomor 74 ini memilih melakukan sujud syukur sebagai selebrasi.

"Bagaimana bisa saya melakukan selebrasi (gol) bila di Palestina sana masih banyak orang yang ditangkap dan ditahan penjajah," kurang lebih demikian pernyataan Mohammed Rashid melalui akun instagram pribadinya beberapa saat setelah pertandingan (11/9/2021).*

Gelandang berdarah Palestina ini baru bermain di Indonesia bersama PERSIB Bandung. Pertandingan melawan Persita di Stadion Wibawa Mukti Kab. Bekasi adalah pertandingan resmi yang ke-2 di Liga 1 2021-2022.

Dengan dua gol yang diborongnya, skillnya yang moncer, membuat Bobotoh harus segera menghilangkan bayang-bayang mantan: Konate Makan (Mali) atau Omid Nazari (Filipina).

Kehadiran Rashid di skuad Persib Bandung juga tidak sekedar memanfaatkan momentum persahabatan Indonesia-Palestina. Tetapi memang berperan untuk meningkatkan kualitas tim yang berburu gelar juara di Liga 1 2021-2022.

Come On Jason 'Rashid' Statham. We're always stay behind you!

📷 Screen capture Indosiar/Vidio.com

*postingan terkait sudah dihapus pemilik akun. Tapi ada screen shotnya, da. Kalem.

https://www.facebook.com/photo/?fbid=1190702104769914&set=a.246666702506797

9.08.2021

KEMBALINYA BUKU YANG TERLUPAKAN


Suatu hari, entah kapan, mungkin lebih dari 20 tahun lalu saat masih kuliah, saya pernah meminjamkan sebuah buku, juga entah pada siapa. Lupa.

Namun hari ini, 8/9/2021 saat iseng googling judul buku yang sama, dengan penerbit yang sama, saya 'kembali' menemukan buku tersebut.

Namun statusnya sudah terjual/dijual di sebuah marketplace, juga oleh entah siapa. Nampaknya akun penjual buku. 

Di bagian kanan atas sampul buku masih tertera stiker label warna merah dengan nama saya. Juga di sampul belakang, ada nama saya yang digoreskan memakai rapido (dulu saya menyukai rapido buat menulis karena tipis, rapi dan tebal). Lengkap dengan label harga Rp. 5.750 rupiah.




Pita tanda baca juga pita yang saya pasang sendiri biar halaman buku tidak dilipat sebagai penanda baca.