6.02.2024

Sebuah Catatan Santai Di Akhir Pekan Tentang Euforia Persib Juara


Sabtu kemarin (1 Juni 2024) ikut merayakan kemenangan Persib dengan berjalan kaki dari rumah jalan kaki sampai Gedong Sate. Sengaja enggak bawa kendaraan, karena tahu bakal ada kemacetan parah dari siang hingga malam hari.

Sepanjang jalan menikmati setiap momen yang tertangkap indera. Mulai para penjual bendera dan atribut yang marema, keceriaan warga, hingga anak-anak muda yang ugal-ugalan di jalan, serta kelakukan-kelakuan random Bobotoh.

Sepanjang yang saya tahu, tak ada kota atau provinsi lain di Indonesia yang begitu mengkultuskan klub sepak bolanya selain di Bandung Raya dan berbagai kota di Jawa Barat. Bahkan nobar pun dilakukan di masjid dan mushola, yang tak pernah dilakukan untuk mendukung timnas. 

===

Pesta sejatinya dimulai sejak hasil imbang lawan Bali United di Bali. Setiap selesai pertandingan berbagai kelompok Bobotoh rajin 'rolling' merayakannya di jalanan kota Bandung. 

Tentu saja, aktivitas itu pasti mengganggu aktivitas warga yang lain. Tapi tak ada yang bisa meredam euforia. Berbagai larangan dan himbauan disampaikan, tapi who cares? Persib memang 'membutakan' mata. Candu.

Puncaknya saat resmi meraih gelar juara Liga Indonesia untuk ke-3 kalinya. Sejak Jumat malam, kantong-kantong massa tumpah ke jalan. Mereka turun ke jalan untuk merayakan kegembiraan, berbagi energi positif, melupakan kepenatan hidup.

Tak ada isu besar yang bisa membuat masyarakat Bandung Raya berkumpul di jalan selain Persib. Dalam ingatan saya, sejak pertama kali ikut merayakan kemenangan Persib di tahun 1986, ya hanya Persib yang bisa memobilisasi massa dengan sukarela, dengan suka cita.

===

Mari kita rayakan kemenangan. Abaikan isu-isu minor yang ada, enggak usah diperdebatkan. Bila harus ada yang dikritik, saya lebih memilih mengkritisi buruknya crowded management saat acara puncak digelar.

Tak terlihat ada petugas kepolisian yang cukup di sekitar panggung utama di Gedong Sate. Tak terlihat ada paramedis, atau petugas damkar. Sound sistem yang buruk dan tidak mengakomodir massa dalam jumlah fantastis di sayap kiri dan kanan panggung utama, Bila terjadi 'sesuatu yang tidak diinginkan', pasti akan sulit untuk melakukan mitigasi dan evakuasi.

Sedangkan yang perlu diapresiasi semisal adanya live streaming melalui PersibTV, big screen di kiri kanan yang membuat konsentrasi massa terbagi tidak hanya ke panggung utama, serta massa yang umumnya berlaku tertib dan santun walau tak ada petugas keamanan di sekitar.

Mari kita nikmati dan rayakan kemenangan PERSIB Bandung .

Ricky N. Sastramihardja

(37-61-) 86-90-94-95-14-24

🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆

⭐️⭐️⭐️

No comments: