Rabu, Februari 05, 2025

MELACAK JEJAK NAMA-NAMA TEMPAT DI BANDOENG TEMPO DOELOE


Entah darimana dan kapan saya mendapati beberapa peta kuno Bandung Kota peninggalan jaman baheula. Satu bertanda tahun 1910 terbitan Topographische Inrichting, Batavia dengan judul "Bandoeng En Omstreken" (Bandung dan Sekitarnya) dengan skala 1:10.000. Satu lagi tak bertanda waktu mungkin terpotong saat pindai dan unggah, berjudul "Kaart van De Gemeente Bandoeng" dengan skala 1:10.000. 

Bila diperhatikan lebih teliti, peta ke-2 lebih muda bebeberapa tahun dibanding peta pertama. Indikasinya sudah ada pemetaan wilayah Kiara Condong dan pabrik gas. Sedangkan di peta pertama yang bertanda 1910 wilayah Kiara Condong belum terpetakan, masih berupa sawah. 

Peta tersebut berformat *.tiff, sudah berwarna, dan berukuran hampir 300 mb per lembarnya. Sayangnya teledor tidak menyimpan tautan atau situs web mana yang menyediakan peta ini. Seingat saya, informasinya semula dari akun Fanspage di Facebook yang mengunggah peta Jakarta jaman kolonial dulu. 


Menarik sekali bila memperhatikan peta pertama. Sudah berwarna, ukuran dan formatnya yang besar memudahkan untuk membaca teks-teks kecil di laptop. Apalagi bila laptopnya sudah menggunakan layar sentuh, membuat penjelajahan peta semakin menyenangkan seperti saat menggunkan tablet atau ponsel.

Masih ada wilayah yang bernama Doengoesmaoeng atau Dungus Maung di wilayah yang kita kenal sekarang berada di kawasan Ciateul, Moh. Toha, Pasirluyu, Kembar Buah Batu. Dungus adalah basa Sunda untuk semak belukar dengan tanaman merambat rimbun, setara dengan ruyuk, rungkun. Bisa diimajinasikan bila dulu kawasan ini menjadi tempat harimau atau maung bersenang-senang mencari mangsa.

Di peta juga disebut ada Hospitaal voor Inlandeer atau rumah sakit untuk warga pribumi. Posisinya di atas Tjilentah yang bila dikonversi sekarang mungkin di sekitar jalan Karapitan atau Buah Batu.

Kebon Kalapa pun tidak hanya di wilayah yang sekarang kita kenal sebagai Kebon Kalapa yang terminal angkutan umum dalam kota. Tetapi ada di beberapa tempat. Selain di kawasan antara Astana Anyar dan Jalan Otista dekat Tegallega, juga sekitar Babakan Ciamis sekarang. 

Uniknya di kawasan Otista -Astana Anyar ada kampung atau wilayah yang bernama Kandang Sapi. Sepertinya sudah tidak disebutkan demikian di jaman ini. Berbeda dengan nama Boedjoengsoeoerapan yang hingga sekarang masih ada di sekitar kawasan itu, walau hanya menjadi nama gang Bojong Surupan.


Kita mengenal SD Banjarsari di Jalan Merdeka, pertanyaannya adalah mengapa dinamakan SD Banjarsari? Sedangkan satu SD lain di jalan yang sama, dinamakan SD Merdeka? Ternyata, kawasan di mana SD Banjarsari berdiri, dulunya bernama Kampung Bandjarsari Wetan. Sedangkan di seberang rel yang sekarang ada hotel Panghegar dan sekitarnya, disebut kawasan Bandjarsari Kidoel.

Mengulik peta lama adalah kegiatan menyenangkan. Ada banyak pengetahuan dan sejarah yang bisa diteruskan pada kawan, keluarga, sahabat, dan anak-anak kita soal sejarah kota tinggal kita. 

Tentunya tinggal di Bandung sangat menyenangkan karena sebagai kota warisan kolonial yang dibangun penjajah, mereka meninggalkan banyak dokumen menarik walau tidak semuanya tersedia di internet dan bisa kita akses.

Ricky N. Sastramihardja

Tidak ada komentar: