Liputan khusus Bobotoh.id kali ini adalah bertemu dan mewawancarai sosok di balik akun Twitter @HistoryofPersib. Sosok yang dipanggil 'Abah' di Twitter ini begitu fenomenal karena memiliki data pertandingan Persib sejak tahun 1933 atau 87 tahun lalu.
Dalam rilis data pertandingan Persib dengan update terakhir November 2019 lalu, tercatat bila Persib sudah melakukan 1768 pertandingan. Pertandingan yang dilalui Persib selain di masa Perserikatan dan Liga Indonesia, termasuk pertandingan resmi LCA dan AFC, turnamen-turnamen lokal, turnamen internasional, persahabatan, latih tanding, termasuk ujicoba internasional.
Pertandingan pertama Persib Bandung yang berhasil ditelusuri dan dicatat History of Persib adalah tanggal 2 Juni 1933. Pertandingan itu adalah pertandingan tandang Persib Bandung vs SIVB Surabaya yang dilakukan di Surabaya dalam rangka kejuaraan nasional PSSI tahun 1933.
***
Pertanyaan yang menggelitik adalah bagaimana kemudian History of Persib bisa mengumpulkan data yang yang sangat jarang diketahui itu. Ternyata Abah melakukan riset dengan meneliti koran-koran lokal maupun nasional yang terbit sejak tahun 1933 silam.
"Sengaja riset ke Perpustakaan Daerah Jawa Barat yang dulu mah di Bypass (Soekarno-Hatta, Red.), ke Pikiran Rakyat yang di Kopo, Balai Iklan. Ke Jakarta juga ke Perpustakaan Nasional," sebut Abah kepada Bobotoh.id di kediamannya di bilangan Gede Bage Bandung Timur, Ahad (13/1/2020).
Kegiatan mencari dan mengumpulkan data pertandingan Persib ini ternyata dilakukan sudah sejak tahun 1998 atau sekitar 21 tahun yang lalu. Tentu ini menjadi suatu upaya yang luar biasa yang dilakukan Abah.
Terlebih untuk riset yang dilakukannya ini sebagian besar dilakukan dengan dana dari kantong sendiri. "Dulu sebelum beralih bentuk menjadi akun Twitter dan Instagram, History of Persib adalah proyek yang dilakukan untuk website persibhistory.com," kisah Abah sambil sesekali menghirup rokok kreteknya.
***
"Pada tahun 1998 saya dan beberapa teman-teman yang bergabung di Viking, mulai tertarik untuk mengumpulkan sejarah tentang Persib Bandung. Kami mulai dari kliping yang dimiliki salah seorang dari kami. Rencananya dari kliping itu akan menjadi bahan website yang akan mereka bangun.
Namun karena suatu dan lain hal, kliping yang berharga itu malah hilang tak tentu rimbanya. Website yang hendak dibangun pun tidak pernah jadi karena developer website yang turut menghilang bersama kliping tersebut.
Tentu Bobotoh milenial perlu tahu bila tahun 1998 lalu koneksi intenet saat itu adalah berkisar 33-56 kbps (KILOBIT bukan MEGABIT) yang setara dengan koneksi 1G. Belum ada internet broadband 4G, koneksi masih terbatas di wilayah-wilayah kota-kota besar saja. Ponsel atau hape juga masih terbatas dan baru terbatas pada layanan suara dan sms saja, belum terkoneksi dengan internet.
Setelah kliping itu hilang, Abah tidak putus asa. Ia pun mengunjungi perpustakaan-perpustakaan hingga bagian arsip koran Pikiran Rakyat. Tantangannya tidak hanya selesai di situ.
Menurutnya di koran-koran jaman dulu belum ada pemberitaan atau rubrik khusus tentang Persib Bandung. "Kadang terselip di pemberitaan klub lain, hanya ada sekitar satu paragraf, tapi saya sudah luar biasa senangnya. Bagaikan menemukan harta karun," kenangnya.
Selain itu mengingat rubrikasi dan redaksional di koran masa lalu sangat terbatas, seringkali datanya tidak utuh atau hanya sekilas. "Tidak ada data nama pelatih, tidak ada nama-nama starter, paling ada misalnya siapa yang membobol gawang."
***
Lebih lanjut Abah menyebut bila hobi yang dilakukannya selama 20 tahun lebih ini bagaikan bermain puzzle. "Seperti mengumpulkan potongan-potongan puzzle. Begitu menemukan suatu data yang mungkin tidak terlalu penting bagi orang lain, tetapi bisa melengkapi kumpulan data lain yang sudah berhasil dikumpulkan, senangnya luar biasa. Bagaikan menemukan harta karun."
Sebagai periset data independen yang tidak berada di bawah naungan lembaga apapun, Abah menyebut sudah berhasil mengumpulkan sekitar 80% data pertandingan dari tahun 1933. Tentu saja ini menjadi upaya yang luar biasa yang dilakukan Abah karena melakukannya hanya demi sebuah hobi.
Silahkan pakai data yang sudah ada, lanjutkan pekerjaan saya, jangan sampai mulai dari nol lagi. Saling sharing saja, silahkan dipakai tanpa kompensasi biaya apapun. Kebayang kan saya mengumpulkan data selama 20 tahun, jangan sampai mengulang dari awal lagi.
Tentu hobi ini juga harus dibayar mahal, apalagi dilakukan dalam durasi berpuluhtahun. "Ekonomi sempat gonjang-ganjing karena ngagugulung Persib. Bebeakanlah dikomplen kantor, dikomplen keluarga. Walau mungkin saat itu nilainya kecil tetapi karena sering dan juga tidak ada pemasukan dari hobi ini ya sempat masalah juga, " tutur Abah yang mengakui mendapat warisan darah Bobotoh dari almarhum kakek dan ibunya.
Selain mengumpulkan data tentang Persib Bandung, Abah juga mengumpulkan data-data pertandingan tim lain yang berada di kompetisi yang sama sebagai ekosistemnya. Untuk Persib ia bahkan memiliki data pertandingan ujicoba atau laga-laga tidak resmi.
Sedangkan untuk metodologinya Abah mengakui tidak terlalu mementingkan bukti-bukti fisik kliping koran atau potongan berita atau informasi yang ia dapat. Walau demikian ia menyebut bisa mempertanggungjawabkan data yang dimilikinya.
***
Apalagi menurutnya, banyak data fisik yang berceceran kemudian hilang saat berpindah kantor maupun tempat tinggal. Apalagi saat website HistoryofPersib.com yang dibangun bersama 6 rekannya pada tahun 2013 kemudian kolaps.
"Banyak data di server yang belum terselamatkan, karena otomatis saat hosting tidak dibayar maka data di web pun dihapus. Domain HistoryofPersib.com pun tidak terselamatkan karena memang tidak kita perpanjang," sesalnya.
Untuk rencana selanjutnya History of Persib tetap akan memperluas konten yang dimilikinya dalam bentuk komik dalam waktu dekat ini. Hal ini juga sejalan untuk menutupi biaya riset dan operasional yang menurutnya harusnya bisa terpenuhi dan menunjang keberlangsungan risetnya itu.
"Dulu kan ada RAF (Rahmatullah Ading Affandie, sastrawan Sunda yang juga eks pengurus Komisi Teknik Persib Bandung 1955-1964) yang membuat novel berbahasa Sunda 'Bentang Lapang' (1961).
"Nah komik ini akan menjadi cerita fiksi dengan berlatarbelakang sejarah Persib Bandung," sebut Abah.
Abah juga mempersilahkan Bobotoh generasi sekarang yang berminat untuk melanjutkan hasil kerjakerasnya selama ini .
"Silahkan pakai data yang sudah ada, lanjutkan pekerjaan saya, jangan sampai mulai dari nol lagi. Saling sharing saja, silahkan dipakai tanpa kompensasi biaya apapun. Kebayang kan saya mengumpulkan data selama 20 tahun, jangan sampai mengulang dari awal lagi." (Bobotoh.id/RCK. Foto: Ist/Twitter HistoryofPersib).
Ricky N. Sastramihardja
Tulisan ini semula dimuat di bobotoh.id, 13 Januari 2020
Ditayangulang untuk pangeling-eling Abah Anggalarang, admin historyofpersib yang wafat hari Senin, 24 Februari 2025 pukul 15:48 WIB di Bandung.